Routing 2.

Selamat Sore rekan rekan,

setelah seharian kemarin saya tidak mengupload postingan baru, its time to me untuk mengupload kembali.. rasanya gatel tangan ini kalau gak sedikit mencoret coret blog ini..

Sebelumnya kita sudah membahas gambaran mengenai "routing" dalam sebuah jaringan komputer.. sedikit saya ulas.. Routing adalah cara / mekanisme dari suatu protokol routing yang ada dalam perangkat Jaringan komputer ( router dll) membawa suatu data dari sumber/pengirim kepada tujuannya.

Jalur - Jalur yang akan dilewati, sudah di petakan dalam perangkat router yang mungkin kita kenal dengan istilah routing-table. Didalam Routing-table tersebut terdapat beberapa rute / jalur yang ada sehingga data yang akan lewat memiliki opsi untuk mendapatkan jalur mana yang terbaik.

untuk mendapatkan rute terbaik itu ada beberapa parameter /aturan / kalkulasi algorithma yang digunakan. setiap routing protokol memiliki algorithma yang berbeda.
diantaranya BGP dengan OSPF mempunyai algorithma dalam mencari rute terbaik yang berbeda, ospf dengan RIP dan static dengan EIGRP itu memiliki karakteristik tersendiri.

ok itu sekilas tentang routing..
ada 2 istilah yang berhubungan dengan routing , yaitu :

1. Routing Protokol
2. Routed Protokol.

Routing Protokol adalah protokol / suatu sistem yang memiliki tekhnik penghitungan dalam mencari rute/ jalur yang terbaik untuk membawa data dari sumber ke tujuan.

sedangkan routed protokol adalah protokol/ sistem yang akan di bawa oleh routing protokol nantinya. istilah nya yang akan di routing itu adalah routed protokol..
lalu contoh routing protokol dan routed protokol apa?

contoh routing protokol yaitu : BGP, OSPF, RIP, EIGRP dll.
routed protokol salah satu contohnya adalah IP ( Internet Protokol).



ok ,, sedikit saja untuk sore ini.. semoga bermanfaat. nanti akan saya coba ulas lagi mengenai IP addres dan routing ini lebih mendalam lagi..

terima kasih atas atensinya,, comment dan kritik yang membangun sangat diharapkan.

Selengkapnya......

Routing

Akhirnyaa,,, bisa juga memposting blog pada malam ini, fuih ,, what a busy day,,
but still nice,, masih dengan tetap bermimpi ,, dan terus bermimpi karena mimpi akan membuat mu mengerti tujuan hidup ini.


langsung saja, pstingan kali ini agak sedikit berbeda dengan postingan sebelumnya,
pada postingan sebelumnya kita telah membahas mengenai lapisan lapisan protokol , dan beberapa komponen yang ada didalam lapisan protokol tersebut khususnya di lapisan satu yaitu physical. pada kesempatan kali ini saya akan sedikit lompat ke lapisan yang lebih tinggi yaitu lapisan ke 3 yaitu network.

Dalam lapisan ini ada beberapa protokol yang dijalankan di lapisan ini yaitu protokol IP dan IPX. Tapi bukan IP/IPX yang akan saya bahas pada kali ini , tapi mengenai Routing..



Routing berasal dari kata bahasa inggris yang kata dasarnya adalah route. yang jika di indonesiakan menjadi rute, atau jalur yang menghubungkan antara sumber dengan tujuan. lalu apa hubunganya antara rute dengan Jaringan komputer?

dalam Jaringan komputer, hal mendasar yang perlu di ingat adalah " Komunikasi antara komputer yang satu dengan komputer lainnya". apa tujuan dari komunikasi ini? ya agar bisa saling bertukan informasi antar komputer. lalu bagaimana komputer bisa mengenali komputer tujuan nya ketikan mengirim data? ya tentu dengan adanya mekanisme pengalamatan , ada yang menggunakan mac-address dan ada yang menggunakan pengalamatan pada protokol IP yang dikenal dengan IP Address. lalu bagaimana dalam suatu jaringan yang sangat besar, suatu paket dapat sampai ke tempat tujuan dengan benar dan tepat? ya dengan melewati jalur jalur yang sudah ditentukan..

Ahhaaaa.. jelas sekali pentingnya routing dalam suatu jaringan, sedikit penggamabaran dari saya mengenai routing ini.

sebagai contoh saya ingin pergi ke Ragunan dan saat ini saya berada di Blok M.kendaraan apa yang akan saya naiki?

ada beberapa alternatif yang dapat di berikan yaitu :

1. dari Blok M anda bisa naik Metromini 75 jurusan Pasar Minggu, lalu turun di lampu merah warung jati, dan dilanjutkan dengan mobil Kopaja jurusan Ragunan.
2. dari Blok M saya bisa naik mobil Kopaja P19 dan langsung turun di ragunan.
3. Saya ingin menggunakan bussway.. jadi dari blokM saya naik bussway, turun di harmoni, lalu saya sambung dengan busway dengan jurusan Ragunan.


dari ketiga option yang dipilih itu kesemuanya benar, semua option tersebut membuat kita sampai ke ragunan. tapi apakah semuanya sudah tepat dan benar?

belum tentu. kita pasti akan memilih yang terbaik dan paling cepat..
opsi no 1. jelas terlihat kita 2 x menaiki kendaraan yang otomatis biayanya 2x lebih besar. sedangkan opsi no 3 memang cukup sekali bayar tapi waktu yang ditempuh semakin lama, sehingga opsi no 2 lah yang akan kita pilih yaitu cukup sekali membayar sampai diragunan dengan cepat dan tepat.

dari case ini dapat kita ambil persamaannya dengan routing.
opsi 1 s/d 3 adalah rute / routing yang bisa kita ambil ketika mengirim data dari suatu sumber ke tujuannya. perangkat routing ( Router ) bisa memilih jalur terbaik dari ketiga opsi tersebut dengan parameter parameter yang ada dalam suatu routing protokol ( static, OSPF, RIP, BGP dll). lalu bagaimana si router ini bisa menentukan jalur mana yang terbaik. ya sudah barang tentu dengan melihat Cost/Metricnya.

Cost atau Metric nya adalah penjelasan mengenai opsi 1 s/d 3 diatas dimana cost dari contoh diatas adalah 1. ongkos yang akan dibayar dan 2. Jarak dan waktu tempuh yang akan diambil.

untuk penentuan cost /metric ini tiap tiap routing protokol mempunya parameter yang berbeda beda , tergantung dari algorithma yang akan digunakan.

ok demikian sedikit gambaran mengenai Routing. tetap semangat, dan bermimpilah karena dengan tetap bermimpi dan berusaha, insya alloh mimpimu akan menjadi kenyataan..

wassalam.


Selengkapnya......

TYPE CABLE dan Connector nya ( RJ45)

Pagi rekan Semuanya,

Setelah beristirahat dan menghirup secangkir kopi, sudah waktunya kembali bekerja, tetap dgn semangat dan impian yang masih terus dikejar.

Pada artikel sebelumnya kita sudah membahas sedikit banyak mengenai beberapa type kabel untuk jaringan komputer, pada kesempatan kali ini saya akan mencoba membahas mengenai konektor - konektor yang akan digunakan pada jenis kabel tersebut.

Pada Artikel ini saya akan mencoba membahas mengenai Rj 45 ( pin out, dan cara pemasangannya dengan kabel UTP dan STP):






Konektor RJ45 biasanya digunakan untuk keperluan pengkabelan jaringan dan keperluan untuk perangkat telekomunikasi telephone. Dalam beberapa case khusus 

Berikut ini adalah konfigurasi PIN dari RJ45 yang disesuaikan dengan kebutuhan untuk di koneksikan ke perangkat dan tekhnologi tertentu.
 a.  Rj45 terdiri atas 8 buah pin ( 4 pair ) yang bisa digunakan untuk beberapa keperluan tergantung tekhnology yang akan digunakanberikut ini adalah gambaran pinoutnya:
     adapun Pinout nya adalah sbb:
    
PIN Deskripsi EIA/TIA 568A EIA/TIA 568B or AT&T 258A
1 Transmit+ Putih-Hijau Putih-Orange
2 Transmit- Hijau Orange
3 Receive+ Putih-Orange Putih-Hijau
4 NA Biru Biru
5 NA Putih-Biru Putih - Biru 
6 Receive- Orange Hijau 
7 NA Putih-Coklat Putih-Coklat
8 NA Coklat Coklat

      Berikut ini adalah tampilan pada saat kabel sudah terpasang di Rj45:

    Berikut adalah penggunaan Rj 45 pada tipe tekhnology yang lain..


RocketPort Serial Interface ISDN ISDN S/T interfaces
Pin  Function Function Function
1 Request To Send Not Used NA
2 Data Terminal Ready Not Used NA
3 Ground Not Used Receive+
4 Transmit Data U Interface Network Connection (tip) Transmit+
5 Receive Data U Interface Network Connection (ring) Transmit-
6 Data Carier Detect not used receive-
7 Data Set Ready Power ( pass trohg S-Connector) -48DC (Optional)
8 Clear To Send Ground ( Pass Trough S-Connector) -48DC (Optional)

    b. Jenis Jenis Kabel UTP berdasarkan pemasangannya pada Pinout RJ 45.

1. Straight Cable :  adalah istilah kabel yang sudah terpasang dengan Rj45, dimana kedua sisinya terpasang konfigurasi yang sama , bisa dilihat kembali standar pemasangan pada tabel diatas. untuk pembacaan pinoutnya adalah dari kiri kekanan dengan posisi tembaganya menghadap kita. berikut ini adalah gambar konfigurasi Rj45 untuk kabel straight.

Penggunaan kabel straight
                    menghubungkan komputer ke port biasa di Switch.
                    menghubungkan komputer ke port LAN modem cable/DSL.
                    menghubungkan port WAN router ke port LAN modem cable/DSL.
                    menghubungkan port LAN router ke port uplink di Switch.
                    menghubungkan 2 HUB/Switch dengan salah satu HUB/Switch menggunakan port uplink dan  
                        yang lainnya menggunakan port biasa
2. Kabel Cross Over "adalah istilah kabel yang sudah terpasang dengan Rj45, dimana salah satu sisinya menggunakan pinout yang standar sedangkan disisi lainnya terpasang konfigurasi yang menyilang. adapun yang menjadikan perbedaan nya yaitu , untuk sisi lainnya kabel yang terpasang adala menukar kabel di pin 1 -> 3 dan pin 3-> 1 , lalu pin 2--> 6 dan pin 6 -->  berikut adalah gambar kabel Cross. . untuk pembacaan pinoutnya adalah dari kiri kekanan dengan posisi tembaganya menghadap kita

berikut ini gambar dari kabel Cross Over.


Penggunaan kabel crossover :
                         menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
                         menghubungkan 2 buah HUB/Switch menggunakan port biasa diantara kedua HUB/Switch.
                         menghubungkan komputer ke port uplink Switch
                         menghubungkan port LAN router ke port biasa di HUB/Switch

3. Kabel Roll Over" adalah istilah kabel yang sudah terpasang dengan Rj45, dimana salah satu sisinya menggunakan pinout yang standar sedangkan disisi lainnya terpasang konfigurasi bertolak belakang dengan pin standar sebagai contoh: pin 1 disisi standar akan terpasang di pin 8 disisi lainnya, pin 2 disisi standar akan terpasang di pin 7 disisi lainnya,  sehingga jika kita jajarkan dengan posisi menghadap kita akan terlihat konfigurasi kabel yang bertolak belakang.

berikut ini adalah gambar dari kabel Roll Over.


                              penggunaan kabel rollover biasanya digunakan untuk keperluan access perangkat yang menggunakan serial port. atau sebagai perpanjangan dari kabel console. kabel yang digunakan untuk access router  melalu media aux port atau console port. 
ok demikian sedikit gambaran mengenai konektor Rj45 dan implementasinya. Semoga bermanfaat dan setiap input yang membangun sangat berguna bagi saya sebagai bahan masukan yang sangat berarti.

Selengkapnya......

OTDR ( Optical Time Domain Reflectometer)

Halo Rekan rekan,

Terima kasih kepada rekan rekan yang sudah membaca Blog saya ini, sebelumnya kita membahas mengenai apa itu Kabel Serat Optic, Sejarah dari kabel serat optic dan theory dasar mengenai kabel serat optic. Dan juga yang pasti mengenai tipe-tipe atau jenis dari kabel serat optik.

Pada kesempatan kali ini, ada satu equipment yang sangat dibutuhkan untuk mengetahui kualitas kabel serat optik, apakah terjadi signal loss, diposisi mana signal loss tersebut terjadi. Dan biasanya bagi rekan rekan yang berprofesi sebagai seorang Tekhnisi Kabel serat Optik sangat mengandalkan perangkat ini. Yups,, sesuai dengan judul diatas perangkat ini kita sebut dengan OTDR ( Optical Time Domain Reflectometer).

OTDR digunakan untuk mengevaluasi kualitas dari suatu jaringan serat optic.

OTDR dapat melakukan pengukuran dan menganalisis setiap dari jarak akan :
      a. Insertion Loss
      b. Reflection
      c. dan loss yang muncul disetiap titik.
untuk kemudian dari ketiga hal diatas akan ditampilkan dalam layar ( screen) yang akan memudahkan bagi seorang tekhnisi kabel serat optik dalam melakukan proses perbaikan terhadap jaringan kabel serat optik.


Cara kerja OTDR :

          1. Sinyal-sinyal cahaya dimasukkan ke dalam serat optik.

          2. Sebagian sinyal dipantulkan kembali dan diterima oleh penerima.

          3. Sinyal balik yang diterima akan dinyatakan sebagai loss.

          4. Waktu tempuh sinyal digunakan untuk menghitung jarak.

Berikut ini adalah gambar mekanisme pengecekan OTDR.



Beberapa fungsi yang dapat dilakukan oleh OTDR yaitu :

1. Mengukur Loss per satuan panjang. Loss pada saat instalasi serat optik mengasumsikan redaman serat  optik tertentu dalam loss per satuan panjang. OTDR dapat mengukur redaman sebelum dan setelah instalasi sehingga dapat memeriksa adanya ketidaknormalan seperti bengkokan (bend)  atau beban yang tidak diinginkan.
2. Mengevaluasi sambungan dan konektor Pada saat instalasi OTDR dapat memastikan apakah redaman sambungan dan konektor masih berada dalam batas yang diperbolehkan.

3. Fault Location Fault seperti letaknya serat optik atau sambungan dapat terjadi pada saat atau instalasi atau setelah instalasi, OTDR dapat menunjukkan lokasi faultnya atau ketidaknormalan tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat jarak terjadinya end of fiber pada OTDR, jika kurang dari jarak sebenarnya maka pada jarak tersebut terjadi kebocoran/ kerekatan (asumsi set OTDR benar). End of fiber pada OTDR ditandai dengan adanya daya <3 dB (dapat disesuaikan dengan menset) yang berfluktuasi. OTDR, pulse width, disperse, rise time merupakan domain waktu, sedangkan bandwidth, merupakan domain frekuensi.
Istilah pada OTDR:

a. Dead zone Daerah pada serat optik dimana perubahan daya terjadi tidak secara linier, dan hal ini tidak dapat dianalisis. Panjang dead zone ini biasanya untuk serat optik yang ada di pasaran adalah 25 m. Pada OTDR, grafiknya akan terlihat seperti lonjakan daya sesaat pada awal serat optik.



b. Dynamic Range Panjang (jangkauan) maksimum yang dapat ditampilkan oleh OTDR pada sumbu horizontal.

c. Even Zone Daerah dimana dua kejadian akan terdeteksi sebagai satu kejadian.

d. End of Fiber Merupakan ujung dari fiber optik.

sumber :
http://elreg-01.blogspot.com/2010/01/otdr-optical-time-domain-reflectometer.html
http://www.seratoptik.com/

Selengkapnya......

FIber Optic Cable

            Setelah kita membahas mengenai kabel Twisted Pair( UTP/STP).  Ada sebuah tekhnologi yang kemungkinan besar akan terus terpasang dikarenakan kemampuangnya dalam menghantar sangatlah baik. dapat digunakan dalam jaringan yang sangat besar, dengan ukuran data yang besar dan jarak yang sangat jauh. Berbeda dengan Twisted Pair dan Coaxial Cable yang sangat terpengaruh terhadap jarak / panjang kabel yang digunaka. Adapun kabel yang akan kita bahas kali ini adalah kabel Serat Optic ( Fiber Optic Cable)





 
    Kabel Serat Optic pertama kali idenya di cetuskan oleh seorang ilmuwan yang sangat ternama yaitu Albert Enstein, Pada tahun 1917 dengan Theorynya tentang Emisi Terangsang( Stimulated Emission Theory) yang menceritakan mengenai keberadaan atom dalam tingkatan yang tinggi.

     Dalam perkembangannya, pada tahun 1970 imuwan dari corning glass work yaitu, Donald Keck, Piter Schultz, dan Robert Maurer melaporkan penemuan mengenai serat optik yang memenuhi standar yang telah ditentukan oleh Kao dan Hockham. Gelas paling murni tersebut terdiri atas gabungan silica dalam tahap uap dan mampu mengurangi redaman cahaya kurang dari 20 dB/Km. Pada tahun 1972, tim ini menemukan gelas dengan redaman cahaya hanya 4 dB/Km. Juga pada tahun 1970, Morton Panish dan Izuo Hayashi dari Bell Laboratories dengan tim Ioffe Physical Institute di Leningrad, mendemontrasikan semikonduktor laser yang dapat dioperasikan pada temperatur ruang. Kedua penemuan tersebut merupakan terobosan dalam komersialisasi penggunaan serat optik.
        Pada tahun 1973 Proses Chemical vapor deposition John MacChesney dan Paul O. Connor dari Bell Laboratories mengembangkan proses chemical vapor deposition process yang memanaskan uap kimia dan oksigen ke bentuk ultratransparent glass yang dapat diproduksi masal ke dalam serat optik yang mempunyai redaman sangat kecil. Tahun 1975, Insinyur dari Laser Diode Labs mengembangkan semikonduktor laser komersial pertama yang dapat dioperasikan pada suhu kamar. Tahun 1977, Perusahaan telepon memulai penggunaan serat optik untuk pertama kalinya yang membawa lalu lintas telepon. GTE membuka jalur antara Long Beach dan Artesia, California, yang menggunakan transmisi light-emitting diode. Bell Labs mendirikan sambungan yang sama pada sistem telepon di Chicago dengan jarak 1,5 mil di bawah tanah yang menghubungkan 2 switching station. Inilah pertama kalinya kabel serat optic digunakan sebagai alat bantu komunikasi.  pada saat sekarang ini kabel serat optic bukan hanya dapat menghubungkan antara gedung dengan gedung, kota dengan kota , negara dengan negara bahkan kabel serat optic telah mengubungkan benua yang satu dengan benua lainnya melewati samudera yang luas.

       Sedangkan sejarah serat optik di Indonesia diawali dan dimotori oleh BPPT (IPTEK-NET), UI, LAPAN & ITB, kegiatan ini dimulai pada tahun 1992. Selang beberapa tahun kemudian, berkembanglah jaringan yang lebih professional dan komersial yang dilakukan oleh beberapa operator jaringan.

Itu lah gambaran mengenai sejarahnya kabel serat optic, lalu bagaimana dan apa seh yang dimaksud kabel serat optic dn penggunaannya dalam jaringan?


Diawal blog ini telah saya tuliskan mengenai salah satu kelebihan dari kabel serat optik yaitu kemampuannya dalam menghantarkan signal pada jarak yang sangat jauh. berbeda dengan kabel jaringan lainnya. kabel serat optic menggunakan cahaya sebagai penghantarnya dimana sinyal elektrik yang diterimanya di ubah ke dalam signal cahaya.



Jenis Jenis Kabel Serat Optic  berdasarkan cara penghantaranya yaitu :


1. Single Mode
     serat optik dengan core yang sangat kecil, sekitar 8 mikro meter. Besar diameternya mendekati panjang gelombang, sehingga cahaya yang masuk ke dalamnya tidak terpantul-pantul ke dinding cladding. Kabel single mode dapat menjangkau jarak yang lebih jauh. Ia hanya mengirim satu sinyal pada waktu yang sama.

2. Multi mode
    untuk jenis kabel Serat Optic Multimode ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu :

a.  Multi mode step index: serat optik dengan diameter core yang sedikit lebih besar dibanding single         mode, sekitar 10 mikro meter. Ukuran tersebut membuat laser di dalamnya terpantul di dinding cladding, yang dapat menyebabkan berkurangnya bandwidth dari serat optik jenis ini. Kabel jenis ini dapat megirimkan data yang berbeda pada saat yang bersamaan. Namun, jika kabel single mode dapat menjangkau ratusan kilometer, kabel multi mode hanya mampu menjangkau kurang dari 550 meter.
b. Multimode grade index: serat optik dengan diameter core yang terbesar, dibanding dua jenis serat optik lainnya. Jenis yang satu ini tidak terlalu banyak digunakan.

Gambar Jenis kabel serat Optic:

                                                                       
Single Mode LC/SC Duplex   
SINGLE MODEto MutliMODE











                                                                           


MULTIMODE


Mengapa penemuan kabel FO, dapat dibilang merupakan hal yang revolusioner di bidang telekomunikasi? Di bawah ini, beberapa keuntungan menggunakan FO dibanding kabel tembaga, antara lain:
1. Harga kabel FO memang lebih mahal. Namun, untuk pemakaian yang sangat panjang, ia menjadi lebih murah dibanding kabel tembaga.
2. Kabel FO sangat menghemat ruang, karena wujudnya yang begitu tipis.
Cahaya (sebagai sarana pembawa informasi dalam sistem FO) dapat membawa informasi dalam jumlah besar. Ia dapat mengangkut hingga hitungan gigabit per detik. Contoh, kabel fiber berukuran 0.75 inci memiliki kecepatan yang sama dengan 20 kabel tembaga.
3. Kabel FO tidak terpengaruh dengan gelombang elektromagnetik dan sinyal radio. Sehingga, kualitas data yang dihasilkan lebih jernih.
4. Kabel FO menawarkan tingkat keamanan data yang lebih tinggi dibanding sistem konvensional. Sinyal sistem ini tidak dapat diambil alat lain, kecuali alat yang telah disetujui bersama.
5. Tingkat kehilangan sinyal lebih kecil daripada kabel tembaga.
FO memungkinkan pengiriman informasi dalam jarak jauh, sekalipun.
6. Tidak mudah terbakar, karena tidak menggunakan sinyal elektronik seperti kabel tembaga.

Setiap perkembangan dari teknologi, pasti memiliki kekurangan masing-masing. Ada beberapa faktor yang menghambat efektifitas kerja FO, antara lain:
Seperti saluran komunikasi lainnya, ada saat dimana sinyal yang dihasilkan melemah. Misalnya, dispersion yang dapat mengurangi kapasitas informasi yang diangkut. Serat lebih susah untuk disambung dibandingkan saluran biasa. Ujung sambungan serat harus dicocokkan dengan akurat, untuk menghasilkan saluran yang jernih. Sistem FO memakan biaya yang lebih besar.

sumber :
http://www.waena.org/index.php?option=com_content&task=view&id=480&Itemid=9
Labels: Teknologi Informasi



Selengkapnya......

Type dan Jenis Kabel Jaringan

Semangat Pagi Rekan Rekan,,

Sapa yang tidak tahu betapa pentingnya komponnen yang akan kita bahas kali ini dalam jaringan? mungkin rekan rekan sekalian sudah sering bertemu dengan komponen jaringan ini setiap harinya, baik dalam pekerjaan rekan rekan maupun sedang jalan jalan di Mall dan sepintas melewati dan melihat komponen ini.


komponen ini merupakan komponen paling dasar terbentuknya suatu jaringan komputer, komponen ini berada dalam lapisan yang paling rendah baik di model osi maupun di model DOD dalam lapisan protokol. Ya tepat,, komponen Kabel ini lah yang akan kita bahas kali ini.


Ada beberapa type dan jenis Kabel yang digunakan dalam jaringan komputer, namun pada kesempatan kali ini kita akan membahas jenis kabel yang paling sering digunakan dalam jaringan komputer yaitu:

1. UnShielded Twisted Pair ( UTP)
2. Shielded Twisted Pair ( STP )
dan yang terakhir adalah
3. Coaxial Cable.

Tiap - Tiap kabel yang telah di sebutkan diatas mempunyai karakteristik dan kemampuan yang berbeda, oleh karena itu , agar jaringan komputer yang akan kita bangun mempunyai mempunyai kemampuan yang baik, maka kita harus mengetahui karakteristik dari kabel tersebut untuk di pergunakan sesuai dengan kebutuhan pada jaringan komputer yang akan kita buat.

adapun karakteristiknya adalah sbb:

1. karakteristik kabel Twisted Pair  ( UTP dan STP)


Pada Kabel Twisted Pair  ada penamaan dengan menggunakan Category ( CAT) yaitu mulai dari Category 1 sampai dengan Category 7. adapun model penamaan ini berkaitan dengan spesifikasi kabel tembaga dan jack yang akan digunakan. masing masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas isolator pembungkusnya, juga kualitas belitan masing masing kabel dari category sebelumnya. Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa).
Pada contoh tabel diatas khususnya pada jenis kabel CAT5 terdapat dua jenis kabel yang sama namun ada jenis kabel CAT5 enhanced . Kedua jenis kabel ini mempunyai standar yang sama hanya saja pada kabel Cat5 enhanced sudah dilengkapi dengan insulator yang berfungsi untuk mengurangi terjadinya efek induksi elektromagnetik atau interference pada kabel. kelebihan kabel dengan jenis ehnanced ini dapat digunakan untuk transmisi dengan kecepatan 1gbps dengan catatan  jika si user menggunakan Network Interface Card dengan kecepatan 1gbps.
2. Karakteristika Cable Coaxial.

Kabel Coaxial terbagi menjadi beberapa jenis kabel coaxial diantaranya:

a. Thick Coaxial Cable
    Kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm dan biasanya di beri warna kuning, cable jenis ini bisa disebut juga dengan sebutan standart ethernet, atau disebut dengan sebutan thicknet/ yellow cable.
Adapun karakteristik/ dan aturan dalam pemasangan kabel ini adalah sbb:

  • Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).

  • Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.

  • Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).

  • Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.

  • Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).

  • Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).

  • Setiap segment harus diberi ground.

  • Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).

  • Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).

  •    
    b. Thin Coaxial Cable

        Kabel jenis ini banyak digunakan dikalangan pengguna Radio Amatir, karena kemampuan dari kabel ini yang dapat menghantarkan output dengan daya yang kecil. diameter rata - rata dari kabel coaxial ini adalah 5 mm, biasanya berwarna hitam / berwarna gelap. terkenal dengan sebutan thin eternet. atau Thin net.

    Adapun karakteristik/ dan aturan dalam pemasangan kabel ini adalah sbb:

    • Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
    • Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
    • Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
    • Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
    • Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
    • Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
    • Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
    • Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
    • Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.

    Demikian sedikit penjelasan mengenai jenis jenis kabel yang digunakan dalam jaringan, walaupun ada banyak kabel jaringan yang bisa digunakan diantaranya optical cable ( fiber optic) dan macam macam jenis transmisi yang bisa digunakan dalam jaringan internet.

    Insya Alloh untuk postingan selanjutnya akan saya coba gambarkan mengenai type type konektor yang digunakan dalam jaringan terutama type konektor terhadap jenis kabel yang digunakan.








    Selengkapnya......

    Kesimpulan Lapisan Protokol

    Assalamualaikum,

    Pagi yang cerah di awal working days, Senin yang ceria, tiba dikantor dengan semangat pagi yang kukuh, dan mudah mudahan tetap bertahan hingga sore hari.

    Rekan Rekan sekalian, pada kesempatan kali ini, setelah kemarin kita membahas mengenai Lapisan - Lapisan Protokol baik lapisan protokol yang di publish oleh OSI maupun Lapisan Protokol yang di publish oleh DARPA ( Arpanet) yang merupakan leluhur dari terbentuknya jaringan internet. kita dapat mengambil benang merah diantara kedua model tersebut.
    diantaranya :

    "Bahwa fungsi dari lapisan protokol tersebut adalah sebagai referensi yang akan digunakan oleh produsen perangkat jaringan maupun produsen komputer, sehingga mereka dapat menempatkan posisi fungsi perangkat yang mereka kembangkan. Dengan demikian terjadi kesepahaman antara perangkat jaringan yang di buat masing masing produsen untuk dapat saling berkomunikasi dengan aturan aturan yang telah di tetapkan"

    dari deskripsi yang saya buat diatas, terlihat jelas bahwa fungsi dari Lapisan protokol ini sangatlah penting, tidak ada lagi istilah perangkat dari Produsen A hanya bisa berkomunikasi dengan perangkat dari produsen A.
    tidak ada lagi jaringan terkotak kotak. yang ada adalah jaringan yang benar benar dinamis yang akan memudahkan penggunanya untuk dapat menggunakannya.


    Selengkapnya......

    TCP /IP Layer

    Hari ke 2 Posting..

    Pada postingan pertama, saya sudah sedikit mengambarkan mengenai apa yang dimaksud dengan OSI Layer dan protokol apa saja yang ada di OSI layer.

    Dan pada kesempatan kali ini, saya mencoba untuk menjelaskan mengenai Lapisan Protokol lainnya  selain yang telah dikeluarkan oleh OSI. Adapun lapisan protokol tersebut yaitu lapisan protokol TCP/IP.
    Lapisan protokol TCP/IP  ditemukan dan dikembangkan oleh DARPA salah satu divisi pada departemen pertahanan Amerika Serikat.  Dalam pekermbangannya model lapisan protokol ini digunakan oleh ARPAnet dalam jaringan internet.Model ini lapinsa protokol ini dikenal juga dengan Internet Layer atau DOD layer.


    adapun Detailnya  adalah sbb:



    Pada gambar disamping terlihat bahwa TCP/IP layer yang digunakan oleh jaringan ARPANET hanya mempunyai 5 lapisan saja yaitu :
    Lapisan paling bawah  adalah
    1. Physical
    2. Data Link
    3. Internet
    4. Transport
    5. Aplication


    TCP/IP    Model menggambarkan secara umum tata cara dan pengaplikasian sebuah protokol dalam suatu jaringan komputer, sehigga sebuah komputer atau beberapa komputer dapat berkomunikasi antara satu dengan lainnya melalui jaringan komputer tersebut.

    Lapisan TCP / IP menyediakan konektivitas jaringan secara end to end , Mengatur proses konektifitas tersebut  dengan  aturan aturan dan  tata cara bagaimana suatu konektifitas itu terjadi, kemudian model lapisan ini juga mengatur bagaimana suatu data masuk kedalam jaringan dan format dari data tersebut ketika sudah masuk kedalam jaringan serta bagaimana  proses pengiriman data tersebut dari suatu komputer terhadap komputer lainnya. lalu bagaimana sebuah data/paket yang sudah dilewati melalui jaringan internet  mengenali komputer tujuannya, TCP/IP memiliki metode terseut  yang lebih dikenal dengan metode pengalamatan komputer. dan yang paling akhir bagaimana lapisan TCP/IP mengatur  berbagai macam protokol dapat melewati suati jaringan secara bersamaan. Kesemua itu dapat dilakukan dengan adanya lapisan TCP IP ini.


    Next postingan adalah,,, Mengenai Bagaimana suatu data meleati jaringan komputer.
    Semoga Tutorial ini bermanfaat dan berguna bagi rekan rekan semuanya.

    Selengkapnya......

    OSI LAYER


    OSI Layer 
    Adalah model arsitektural yang dikembangkan oleh International Standard Organizatio ( ISO ) pada tahun 1977.

    Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi. Seperti perangkat yang dikeluarkan oleh IBM tidak bisa berhubungan dalam jaringan dengan perangkat yang dibuat oleh Apple.




    Detail Fungsi dari 7 Lapisan Layer tersebut adalah sbb:


    Lapisan ke- Nama lapisan Keterangan
    7 Application layer Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
    6 Presentation layer Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
    5 Session layer Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
    4 Transport layer Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
    3 Network layer Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
    2 Data-link layer Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
    1 Physical layer Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.

    Dari Tujuh Layer ini kemudian dibagi kembali menjadi 2 Bagian yaitu:

    Layer 1 sampai dengan layer 4 . disebut dengan Transport Layer
    Layer 5 sampai dengan layer 7 . disebut dengan Application Layer.

    Selengkapnya......

    Bermimpilah

    Bermimpilah,,

    Ya bermimpilah dan teruslah bermimpi, karena dengan adanya impian, hidup menjadi lebih ceria, hidup menjadi lebih berarti dan hidup menjadi lebih bermakna. Dengan impian kita mempunyai tujuan, dengan impian kita mempunyai tantangan.

    Selengkapnya......